Rabu, 10 Oktober 2012

Mind Map dan Deskripsi bab Himpunan


DESKRIPSI
HIMPUNAN

       Pengertian Himpunan :
                Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas, sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk dalam himpunan tersebut.
-          Kumpulan yang merupakan himpunan:
    1. Kumpulan gunung-gunung di Jawa Tengah
    2. Kumpulan hewan pemakan daging
    3. Kumpulan bilangan cacah ganjil
-          Kumpulan yang bukan himpunan:
1.       Kumpulan makanan lezat
2.       Kumpulan lukisan indah
3.       Kumpulan wanita cantik

        Notasi dan Anggota Himpunan
-          Suatu himpunan dilambangkan dengan huruf besar (kapital) A, B, C, ..., Z. Adapun benda atau objek yang termasuk dalam himpunan tersebut ditulis dengan menggunakan pasangan kurung kurawal {...}.
-          Anggota atau elemen adalah setiap benda atau objek yang berada dalam suatu himpunan. Anggota dinotasikan dengan ϵ  dan bukan anggota dinotasikan ϵ
-          Banyaknya anggota himpunan A dinyatakan dengan n(A).

        Cara Menyatakan Himpunan
-          Dengan kata-kata
                contoh : P adalah himpunan bilangan prima antara 10 dan 40, ditulis P = {bilangan prima antara 10 dan 40}
-          Dengan notasi pembentuk himpunan
                contoh : P : {bilangan prima antara 10 dan 40}. Dengan notasi pembentuk himpunan, ditulis P = {X 10 < x < 40, x ϵ bilangan prima}.
-          Dengan mendaftar anggota-anggotanya
                contoh : P = {11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37}
                                                A = {1, 2, 3, 4, 5}


        Macam – Macam Himpunan
-          Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota, dan dinotasikan dengan { } atau Ø . contoh : R = {x | x < 1, x ϵ C}
-          Himpunan semesta
 Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua anggota atau objek himpunan yang dibicarakan. Himpunan semesta dilambangkan dengan S.
-          Himpunan Berhingga
Suatu himpunan disebut himpunan berhingga bila banyak anggota himpunan menyatakan bilangan tertentu, atau dapat juga dikatakan suatu himpunan disebut berhingga bila anggota-anggota himpunan tersebut dihitung, maka proses penghitungannya dapat berakhir.
-          Himpunan Tak Berhingga
suatu himpunan disebut himpunan tak berhingga bila banyaknya anggota himpunan tersebut tidak dapat dinyatakan dengan bilangan tertentu.

        Diagram Venn
Diagram venn adalah suatu gambar lingkaran atau ellips yang digunakan untuk menyatakan suatu himpunan.
Contoh:                                                        Diagram Venn
                                P={2,3,4,5}                 
Untuk himpunan semesta, diagram yang digunakan biasanya memakai bentuk persegi panjang. Dan nama himpunan semestanya atau S ditulis di pojok kiri atas.

        Hubungan Antar Himpunan
-          Himpunan Lepas/Saling Lepas/Saling Asing
Dua buah himpunan dikatakan himpunan lepas apabila kedua himpunan anggota-anggotanya tidak ada yang sama atau tidak berkaitan(saling lepas)
Contoh:
C={4,5,6}      D= {1,2}
Himpunan C dan D dikatakan himpunan lepas, karena tidak ada anggotanya yang sama.
-          Himpunan Tidak Saling Lepas/ Berpotongan
Dua buah himpunan dikatakan himpunan tidak saling lepas bila kedua himpunan tersebut anggota-anggotanya ada yang sama atau ada keterkaitan (berpotongan)
Contoh:
F={a,b,c}         G={c,d,e}
Himpunan  F dan G dikatakan berpotongan karena ada anggotanya yang sama, yaitu c
-          Himpunan di  Dalam Himpunan
Himpunan A disebut himpunan bagian dari B ditulis AcB jika dan hanya jika untuk setiap x anggota A maka x anggota B. Dapat ditulis AcB ↔  xϵA maka xϵB
-          Himpunan Bagian Sejati
A disebut himpunan bagian sejati dari B jika dan hanya jika AcB dan BA.
-          Dua Himpunan  yang Sama
Himpunan A dan B disebut dua himpunan yang sama, ditulis A=B jika dan hanya jika anggota-anggota A tepat sama dengan anggota-anggota B artinya setiap anggota A ada di B dan setiap anggota B ada di A dan dapat ditulis: A=B ↔ AcB dan BcA. 
-          Dua Himpunan yang Ekivalen
Himpunan A dan B disebut dua himpunan yang ekivalen, ditulis AB jika dan hanya jika:
a)     n(A) = n(B), untuk A dan B  himpunan berhingga.
b)   A dan B berkorespondensi satu-satu, untuk A dan B himpunan tak berhingga.
-          Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa dari himpunan A adalah himpunan yang anggotanya semua himpunan bagian dari himpunan A ditulis 2A.

        Operasi Himpunan
-          Irisan Dua Himpunan
Irisan (intersect) dua himpunan adalah suatu himpunan yang anggotanya merupakan anggota persekutuan dari dua himpunan tersebut. Irisan dilambangkan dengan
-          Gabungan Dua Himpunan
Misalkan A dan B adalah himpunan-himpunan. Gabungan A dan B ditulis AUB adalah himpunan semua anggota yang berada dalam A atau B atau dalam A dan B.
-          Komplemen
Jika P adalah suatu himpunan dan S adalah himpunan semesta, maka yang disebut komplemen dari himpunan P (P’) terhadap S adalah himpunan semua anggota di dalam himpunan semesta yang bukan menjadi anggota P. Komplemen dapat ditulis dengan simbol ( ‘ )
Contoh:
S={3,4,5,6,7}               P={4,5}
Maka, P’={3,6,7}
-          Selisih Dua Himpunan
Misalkan A dan B adalah himpunan-himpunan. Selisih himpunan A dan B ditulis A-B adalah himpunan semua anggota himpunan A yang bukan anggota B.
Contoh:
A={4,5,6,7}                  B={3,4}
Maka, A-B={5,6,7}
-          Perkalian Dua Himpunan
Misalkan A dan B himpunan-himpunan. Perkalian silang dari A dan B ditulis AxB adalah himpunan semua pasangan terurut (a,b) dengan a ϵA dan bϵB.
Contoh:
Diketahui     A={a,b} dan B={1,2,3},maka
A X B ={(a,1),(a,2),(a,3),(b,1),(b,2),(b,3)}
B X A ={(1,a),(1,b),(2,a),(2,b),(3,a),(3,b)}
Ternyata AXB=BXA

        Sifat-sifat Operasi pada Himpunan
1.       Idempoten                                                
a. A ∩ A = A                                                       
b. A U A = A
2.     Asosiatif
a. (A ∩ B)∩C = A ∩(B ∩C)                                            
b. (A U B)UC = A U (B U C)                           
3.    Komutatif                                                   
                a. A ∩B=B ∩A                                   
                b. A U B= B U A                                
4.     Distributif                                                   
                a. A U(B ∩C)=(A U B) ∩(A U C)                  
b. A ∩ (B U C)=(A ∩ B) U (A ∩ C)
5.     Identitas
                a. A U Ø=A
                b. A U U= U
                c. A ∩ Ø= Ø
                d. A ∩ U= A
6.     Komplement
a. A U A’= U
                b. A ∩A’=Ø
c. (A’)’=A
d. U’=Ø
7.      De Morgan
a. (A U B)’=A’ ∩B’
b. (A ∩B)’=A’U B’
8.      Absorpsi
a. A ∩(A U B)=A
b. A U (A ∩B)=B


Tidak ada komentar:

Posting Komentar